TikTok Shop Lakukan PHK Massal

AKTAMEDIA.COM, BEIJING – Belum juga genap dua tahun pasca-‘pernikahan mahal’ antara TikTok Shop dan Tokopedia, tiba-tiba datang kado pahit: PHK massal. Ratusan karyawan di berbagai divisi seperti logistik, operasional, pemasaran, hingga pergudangan harus merapikan meja mereka. Dari 5.000 karyawan gabungan awal 2024, sekarang tinggal separuhnya—sekitar 2.500 orang. Dan kabarnya, gelombang kedua siap menyapa… Juli 2025.

TikTok bilang ini bukan sekadar “bersih-bersih”, tapi bagian dari strategi panjang demi efisiensi dan inovasi. Terjemahan bebasnya: “kita potong dulu, nanti mikir untungnya belakangan.” Tapi yang bikin banyak pihak angkat alis adalah: setelah akuisisi senilai USD 1,5 miliar, kenapa tiba-tiba banyak yang “tidak dibutuhkan”?

KPPU pun angkat suara. Mereka mewanti-wanti supaya jangan ada praktik monopoli, self-preferencing (ngeduluin produk sendiri), atau predatory pricing yang bisa bikin kompetitor megap-megap. Intinya: jangan sampai gabung dua raksasa malah bikin pasar jadi taman bermain eksklusif buat satu pemain.

Kabar ini jadi pengingat bahwa di balik janji manis akuisisi dan sinergi digital, kadang yang ‘disinergikan’ justru tenaga kerja yang disederhanakan.

Steven
Author: Steven

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *