Supriadi: Dai Muda, Perintis Pendidikan Qurani di Indragiri Hilir

AKTAMEDIA.COM, INDRAGIRI HILIR – Di usia 31 tahun, Supriadi telah menorehkan kiprah yang signifikan dalam dunia dakwah dan pendidikan Islam. Pria berdarah Sunda-Melayu asal Medan ini merupakan alumni Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID) Muhammad Natsir Jakarta tahun 2018. Kini, ia menjabat sebagai Ketua Dewan Dakwah Islam Indonesia (DDII) Kabupaten Indragiri Hilir, Riau.

Sebelum menapaki peran strategisnya saat ini, Supriadi telah malang melintang dalam dunia dakwah. Ia pernah aktif mengajar di berbagai pondok pesantren dan terlibat dalam program-program kemanusiaan dan pendidikan di Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) Dewan Dakwah Riau. Pengalaman tersebut memperkuat pijakannya dalam membangun gerakan dakwah yang menyentuh langsung masyarakat akar rumput.

Setelah menyelesaikan pendidikan dakwahnya di STID, Supriadi memutuskan untuk mengabdi di tanah kelahiran istrinya, Indragiri Hilir. Bersama rekan-rekannya dari alumni STID dan para dai Dewan Dakwah Riau, ia memprakarsai berdirinya lembaga pendidikan Islam berbasis Qur’an yang berada di bawah binaan resmi Dewan Dakwah.

Awal perjalanan lembaga pendidikan ini sangat sederhana. Kegiatan belajar mengajar dimulai dari tempat pinjaman. Beberapa bulan kemudian, Supriadi mendapat amanah berupa sebidang tanah wakaf. Dengan tekad dan kerja keras, pembangunan dimulai secara bertahap hingga kini lembaga tersebut berdiri di atas lahan seluas 4 hektar.

Lembaga ini diberi nama Quranic School, dan mencakup jenjang pendidikan TK, SD, dan SMP. Visi utamanya adalah membentuk generasi yang cerdas, berakhlak, dan mencintai Al-Qur’an. Quranic School tidak hanya menekankan aspek akademik, tetapi juga pendidikan karakter dan nilai-nilai Islam dalam keseharian.

Saat ini, Supriadi bersama para dai lainnya menetap dan beraktivitas di kawasan pondok yang dirintis dan terus dikembangkan, beralamat di KM 5 Bagan Jaya, Kecamatan Enok, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau. Pondok ini tidak hanya menjadi pusat pendidikan, tetapi juga sebagai pusat dakwah dan pembinaan masyarakat sekitar.

“Ini bukan tentang saya sendiri, ini tentang perjuangan bersama. Dakwah harus punya bentuk nyata, dan pendidikan adalah salah satu jalurnya,” ujar Supriadi.

Dari tempat yang sederhana hingga menjadi lembaga pendidikan yang berkembang, perjuangan Supriadi adalah bukti nyata bahwa dakwah, jika dilakukan dengan keikhlasan dan kerja sama, akan melahirkan perubahan besar. Dan dari Indragiri Hilir, harapan baru untuk pendidikan Islam tengah tumbuh, mengakar kuat untuk masa depan generasi Qurani.

Cucu Komisaris
Author: Cucu Komisaris

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *