AKTAMEDIA.COM, JAKARTA – Sakti Wahyu Trenggono adalah seorang teknokrat, pengusaha, dan politikus asal Semarang, Jawa Tengah, yang saat ini menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. Berikut adalah ringkasan perjalanan kariernya:
Latar Belakang Pendidikan
Lahir pada 3 November 1962 di Semarang, Jawa Tengah.
Meraih gelar Sarjana Teknik Industri dari Institut Teknologi Bandung (ITB).
Menyelesaikan program S1 di School of Information System, Universitas Bina Nusantara (Binus University).
Melanjutkan pendidikan ke jenjang S2 dalam program Magister Manajemen di ITB.
Karier Profesional
Memulai karier sebagai system analyst di Federal Motor (sekarang PT Astra Honda Motor) pada 1986.
Menjabat sebagai Manajer Management Information System (MIS) di Federal Motor (1988–1992).
Menjadi General Manager MIS and Business Development di Federal Motor Astra Group (1992–1995).
Menjabat sebagai Direktur Perencanaan dan Pengembangan di Induk Koperasi Unit Desa (INKUD) pada 1995.
Menjadi Direktur Utama PT Solusindo Kreasi Pratama-Indonesian Tower (2000–2009).
Menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Pengembang Infrastruktur Menara Telekomunikasi (2005–2016).
Menjadi Komisaris Utama PT Teknologi Riset Global Investama (2010–2016).
Menjabat sebagai Komisaris di PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) pada 2018.
Karier Politik
Menjabat sebagai Bendahara Partai Amanat Nasional (PAN) dari 2009 hingga 2013.
Menjadi Bendahara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin pada Pemilihan Presiden 2019.
Menjabat sebagai Wakil Menteri Pertahanan mendampingi Prabowo Subianto sebelum diangkat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan pada Desember 2020, menggantikan Edhy Prabowo.
Kembali dipercaya menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan dalam Kabinet Merah Putih pemerintahan Prabowo-Gibran periode 2024–2029.
Pada Mei 2025, terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN Jawa Tengah periode 2025–2030.
Kontribusi di Kementerian Kelautan dan Perikanan
Sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, Trenggono mendorong lima kebijakan ekonomi biru, yaitu:
1. Memperluas kawasan konservasi laut.
2. Penangkapan ikan terukur berbasis kuota.
3. Pengembangan budidaya laut, pesisir, dan darat yang berkelanjutan.
4. Pengawasan dan pengendalian kawasan pesisir serta pulau-pulau kecil.
5. Pembersihan sampah plastik di laut melalui gerakan partisipasi nelayan atau Bulan Cinta Laut.
Trenggono juga menyoroti potensi besar Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, sebagai pusat produksi garam nasional yang sejajar dengan kawasan penghasil garam di Australia.
Penghargaan
Pada Januari 2025, Trenggono menerima tanda kehormatan Bintang Mahaputra Utama atas dedikasinya dalam memajukan sektor kelautan dan perikanan Indonesia.
Dengan latar belakang yang kuat di bidang teknologi dan pengalaman luas di sektor bisnis serta politik, Sakti Wahyu Trenggono terus berkontribusi dalam pembangunan sektor kelautan dan perikanan Indonesia.
Leave a Reply