AKTAMEDIA.COM, JAKARTA – Dalam ajaran Islam, keperawanan merupakan bagian dari kehormatan dan harga diri seorang perempuan. Islam memuliakan wanita dengan menjaga marwah dan kesuciannya. Namun, pada kenyataannya, banyak wanita yang kehilangan keperawanannya sebelum menikah, baik karena faktor kesengajaan maupun di luar kehendak. Artikel ini membahas 10 penyebab hilangnya keperawanan wanita menjelang menikah, disertai penjelasan dalam pandangan Islam.
🌸 1. Zina (Hubungan Seksual di Luar Nikah)
Zina adalah penyebab paling utama hilangnya keperawanan. Dalam Islam, zina adalah dosa besar. Allah SWT berfirman:
> “Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.”
(QS. Al-Isra: 32)
Zina tidak hanya merusak kehormatan diri, tapi juga mendatangkan murka Allah dan kerusakan sosial. Islam mewajibkan umatnya menjaga diri dengan menundukkan pandangan, menjaga pergaulan, dan tidak berkhalwat (berduaan tanpa mahram).
🛑 2. Pemerkosaan atau Pelecehan Seksual
Islam sangat mengecam kezaliman dalam bentuk apa pun, termasuk kekerasan seksual. Jika keperawanan hilang karena diperkosa, perempuan tidak berdosa, karena perbuatan itu terjadi tanpa kerelaan dan dalam keterpaksaan. Dalam Islam, pelaku pemerkosaan bisa dikenai hukuman had atau ta’zir sesuai keputusan hakim (qadhi).
> “Barang siapa dipaksa, sedang hatinya tetap tenang dalam keimanan, maka dia tidak berdosa.”
(QS. An-Nahl: 106)
🏍️ 3. Cedera atau Kecelakaan
Selaput dara bisa robek bukan karena zina, tapi karena faktor alami atau kecelakaan. Misalnya saat olahraga berat, jatuh, atau kecelakaan. Dalam hal ini, tidak ada dosa, dan perempuan tidak kehilangan kehormatan secara syar’i.
🤸 4. Aktivitas Fisik Berat seperti Olahraga
Olahraga seperti berkuda, senam, atau bela diri bisa menyebabkan robeknya selaput dara. Dalam Islam, ini termasuk hal mubah (boleh) selama dilakukan dalam batas syar’i dan tidak membuka aurat. Jika selaput dara robek karena hal ini, itu bukan pelanggaran agama.
🩺 5. Pemeriksaan Medis
Kadang selaput dara robek karena tindakan medis seperti pemeriksaan kandungan atau pemasangan alat kesehatan. Islam mengizinkan hal ini dengan syarat darurat dan dilakukan oleh tenaga medis yang terpercaya dan sejenis (sesama wanita jika memungkinkan).
🧕 6. Kurangnya Pendidikan Agama dan Seksual yang Islami
Minimnya pendidikan agama membuat banyak remaja terjebak dalam pergaulan bebas. Islam mewajibkan orang tua mengajarkan adab, menjaga aurat, dan membekali anak dengan nilai-nilai Islam sejak dini. Nabi SAW bersabda:
> “Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya.”
(HR. Bukhari & Muslim)
❤️ 7. Tekanan dari Pacar atau Eksploitasi Cinta
Banyak wanita tergoda melakukan zina karena bujuk rayu pacar. Islam melarang pacaran, karena membuka jalan menuju zina. Rasulullah SAW mengingatkan:
> “Tidaklah seorang laki-laki berdua-duaan dengan wanita, kecuali yang ketiganya adalah setan.”
(HR. Tirmidzi)
🧠 8. Rasa Penasaran Remaja (Syahwat yang Tidak Dijaga)
Syahwat adalah fitrah manusia, tapi harus dijaga. Islam mengajarkan puasa, menundukkan pandangan, dan mempercepat pernikahan bagi yang mampu. Nabi bersabda:
> “Wahai para pemuda, barang siapa di antara kalian yang mampu menikah, maka menikahlah…”
(HR. Bukhari & Muslim)
🔍 9. Masturbasi dengan Alat atau Benda
Masturbasi dalam Islam diperselisihkan hukumnya, tapi banyak ulama menyebutnya makruh atau haram bila dilakukan dengan benda asing yang bisa merusak tubuh, termasuk merobek selaput dara. Islam mengajarkan menahan diri dan memperbanyak ibadah sebagai penyejuk jiwa.
🏡 10. Praktik Nikah Siri Tanpa Pencatatan Negara
Ada perempuan yang berhubungan badan karena merasa sudah sah melalui nikah siri. Jika pernikahannya sah menurut syariat (ada wali, dua saksi, ijab kabul), maka tidak berdosa. Namun, Islam juga menganjurkan menjaga kejelasan status agar tidak menimbulkan fitnah atau sengketa di masa depan.
✨ Penutup: Menjaga Kehormatan adalah Bentuk Ketaatan
Keperawanan dalam Islam bukan hanya urusan fisik, tetapi juga kesucian jiwa, akhlak, dan ketaatan kepada Allah. Bagi yang pernah tergelincir, pintu taubat selalu terbuka. Allah Maha Pengampun, dan dalam Islam, seseorang yang bertaubat sungguh-sungguh bagaikan bayi yang baru lahir.
> “Dan orang-orang yang tidak menyeru kepada selain Allah… dan tidak berzina. Barang siapa melakukan itu akan mendapat dosa. Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman, dan mengerjakan amal saleh.”
(QS. Al-Furqan: 68-70)
🌷 Nasihat bagi Calon Pengantin Muslimah:
Jagalah kehormatan sejak dini.
Dekatkan diri kepada Allah dengan ilmu dan amal.
Hindari pergaulan bebas, pacaran, dan khalwat.
Jika pernah terjatuh, bertaubatlah dan perbaiki diri.
Pilih pasangan yang saleh dan mampu menjaga kehormatan.
Leave a Reply