Advertisement

SUTAN MOHAMMAD RASJID: Pejuang Multidimensi dari Pariaman

AKTAMEDIA.COM, Pekanbaru – 10 Juli 2025 – Di tengah kerumunan tokoh perjuangan kemerdekaan, satu nama dari Sumatera Barat tetap bersinar: Sutan Mohammad Rasjid. Lahir 19 November 1911 di Pariaman, Rasjid adalah sosok yang menduduki banyak peran (pejuang politik), diplomat, residen, dan gubernur militer. Ketika agresi Belanda II mengancam Republik, ia menjadi Gubernur Militer Sumatera Barat–Tengah dalam Pemerintahan Darurat RI (PDRI), serta memegang jabatan penting dalam kabinet darurat. Kiprahnya tak berhenti selepas kemerdekaan; ia bahkan mewakili Indonesia sebagai duta besar di Eropa. Siapakah sosok di balik kacamata hukum ini? Bagaimana kontribusinya dalam mempertahankan Republik yang baru lahir?

1. Asal-usul dan Pendidikan

Rasjid lahir di Jawi-Jawi, Pariaman, 19 November 1911, dan menamatkan pendidikan hingga Meester in de Rechten di Rechtshoogeschool Batavia pada 1938 . Sebelumnya, ia menyelesaikan MULO di Padang dan AMS di Jakarta . Sebagai seorang ahli hukum, awalnya ia bekerja sebagai guru dan pengacara sebelum terjun ke jalur publik dan diplomasi .

 

2. Masa Pendudukan Jepang dan Naiknya Popularitas

Pada masa pendudukan Jepang, Rasjid diangkat sebagai Jaksa Tinggi di Pengadilan Tinggi Padang dan juga dipercaya memimpin Shu Sangi Kai, lembaga pemerintahan Jepang di Sumatera Barat . Kiprah ini menempatkannya dalam posisi strategis untuk mendekati berbagai lapisan masyarakat.

 

3. Peran dalam Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI)

Ketika Belanda melancarkan agresi militer kedua (1948–1949), pemerintah pusat sempat terganggu. Sebagai tanggapan, Pemerintahan Darurat Republik Indonesia dibentuk. Mulai 2 Januari 1949, Rasjid dilantik sebagai Gubernur Militer Sumatera Barat–Tengah, lalu merangkap sebagai Menteri Keamanan/Sosial, serta Menteri Pembangunan, Pemuda, Buruh, dan Sosial .

Selama 8–10 bulan, ia membantu mengonsolidasikan nagari-nagari, menyatukan resistensi rakyat, dan menjamin fungsi pemerintahan berlanjut secara terbatas . Media nasional menganggapnya sebagai “penyelamat negeri” kala itu.

 

4. Karier Diplomatik dan Politik Setelah Kemerdekaan

Pasca kedaulatan RI diperoleh, Rasjid tetap aktif. Antara 1954–1958, ia menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Italia . Ia juga sempat menjadi Sekjen Departemen Luar Negeri (1950–1954) .

Namun, ketika terjadi konflik pusat–daerah dalam PRRI (1958), ia mundur dari RI dan memilih berpihak pada pemerintahan revolusioner daerah, menjabat Duta Besar PRRI di Eropa. Usai amnesti 1961, ia tinggal di Singapura dan baru kembali ke Indonesia setelah tumbangnya Soekarno (1968) .

 

 

5. Penghargaan dan Status Kekinian

Meskipun belum resmi menjadi Pahlawan Nasional, banyak tokoh (DPD RI, Fadli Zon, Irman Gusman) telah mendorong pengusulan gelar itu pada 2025, menyoroti jasa-jasanya pada masa PDRI . Ia juga dianugerahi Bintang Mahaputera Adipradana, dan sebuah jalan di Padang-Pariaman dinamai untuknya .

Rasjid meninggal di Jakarta, 30 April 2000, dan dimakamkan di TPU Tanah Kusir .

Sutan Mohammad Rasjid adalah contoh pejuang yang menggabungkan keahlian hukum, keberanian politik, dan strategi militer untuk mempertahankan Republik. Sebagai tokoh PDRI, ia memastikan pemerintahan tetap berjalan meskipun pendudukan militer terus mengguncang. Perannya sebagai diplomat menunjukkan kemampuannya menyeimbangkan konsolidasi domestik dan representasi internasional. Di era konflik politik regional, ia tidak ragu mengambil risiko demi keyakinannya soal otonomi daerah.

Pendapat Pribadi

Bagi saya, Sutan Mohammad Rasjid mengajarkan bahwa leadership berarti hadir saat negara sedang kritis dan menjaga fungsi pemerintahan dari segala sisi—sipil, militer, hingga diplomatik. Sikapnya menunjukkan bahwa kemerdekaan tidak hanya diraih di medan tempur atau diplomasi, tetapi juga diwariskan melalui struktur pemerintahan yang terus aktif, walau lokasinya berpindah. Semangat konstitusionalnya—yang lahir dari keahlian hukum dan integritas politik—patut menjadi teladan bagi pemimpin masa kini.

Daftar Sumber Referensi

1. Wikipedia Indonesia – Sutan Mohammad Rasjid

2. Wikipedia Minangkabau – Sutan Mohammad Rasjid

3. CekNRicek – “Kiprah Sutan Mohammad Rasjid, Pejuang Tangguh”

4. Langgam.id – “Mr Sutan Mohammad Rasjid: dari Residen hingga Gubernur Militer”

5. Antara Sumbar – “Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional”

6. NetralNews – “Peran Konsolidator dalam PDRI”

7. BeritaBuana – “Irman Gusman & Fadli Zon Bahas Pengajuan Gelar”

Aditya Baso
Author: Aditya Baso

Newbie

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *