AKTAMEDIA.COM, UNAIR – Menduduki peringkat ke-287 dunia versi QS WUR, UNAIR terus menunjukkan komitmenna untuk menjalin kerja sama dengan mitra luar negeri melalui para dosen, program studi, dan fakultasnya. Selain menjadi aktualisasi atas peringkat yang mendunia, jalinan hubungan luar negeri ini juga mendorong peningkatan kualitas Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dalam hal ini, FTMM UNAIR memberangkatkan dua delegasinya, Wakil Dekan III Prof Dr Ir Retna Apsari MSi IPM dan satu dosen Tahta Amrillah MSi PhD. Keduanya melakukan ekspansi kerjasama ke Manila Philipina, khususnya University of Santo Tomas (UST), Rabu dan Kamis (25/6 dan 26/6) sebagai upaya meningkatkan kualitas kerjasama Asia.
Kunjungan pertama dilakukan ke Fakultas Teknik University of Santo Tomas (UST). Kegiatan ini juga diikuti oleh 13 mahasiswa dari kelima program studi di FTMM, yaitu Prodi S1 Rekayasa Nanoteknologi, Teknologi Sains Data, Teknik Elektro, Teknik Industri, sertaTeknik Robotika dan Kecerdasan Buatan.
Hari pertama kegiatan student and staff outbound tersebut diawali dengan sambutan hangat staf dan pimpinan Fakultas Teknik UST yaitu Assoc Prof Cristine E Tiangcoa PhD bersama Ketua Departemen Teknik Elektro, Ketua Departemen Electronics Enginering, para dosen di lingkungan Fakultas Teknik UST. Acara dilanjutkan dengan diskusi strategis terkait dengan kerjasama antar kedua institusi. Diawali dengan presentasi dari UST oleh Cristine Jin Estrada, PhD selaku ketua internasional office Fakultas Teknik UST. Dilanjutkan oleh Prof Retna Apsari menyampaikan sekilas terkait FTMM UNAIR dan penawaran berbagai kerjasama yang meliputi academic lecture, research lecture, joint class, staff dan student mobility, adjunct professor serta kerjasama penelitian dan publikasi.
Lebih lanjut, Retna Apsari menyampaikan bahwa kerjasama riil dapat dilaksanakan di tahun 2025. “Terutama untuk joint class dan keikutsertaan UST dalam program summer course yaitu Sustainable Energy and Green Technology Application (SEGTA) yang akan dilaksanakan di bulan Agustus 2025,” ucapnya.
Retna Apsari menambahkan pemaparan terkait SEGTA. “SEGTA merupakan kegiatan internasionalisasi FTMM yang mengintegrasikan antara pengabdian masyarakat internasional, academic course, workshop, educational outreach, dan cultural performance,” imbuhnya. Sharing pengalaman dan strategi peningkatan internasionalsisasi secara kuantitas dan kualitas dari kedua pihak dilakukan dengan keakraban.
Dari kegiatan diskusi ini, didapatkan beberapa model kegiatan kerjasa sama yang harapannya dapat meningkatkan kualitas riset dan pendidikan dari kedua instansi. Tahta Amrillah, PhD menyampaikan, “Diskusi menarik terkait pembahasan student dan staff mobility program, serta prospective students untuk master dan PhD dari Indonesia, semoga segera dapat terlaksana di tahun-tahun mendatang”. FTMM dan UST sepakat untuk memperbarui Memorundum of Understanding (MoU) antara UST dan UNAIR serta Memorandum of Agreement (MoA) antara FTMM dan Fakultas Teknik UST, dan akan difinalkan melalui meeting on line.
“Kami berdiskusi tentang riset material, termasuk chitosan dan bioplastik. Ternyata kami punya fokus yang sangat mirip dengan FTMM UNAIR,” ujar Cristine Jin DS Estrada PhD salah satu dosen Fakultas Teknik UST. Lebih lanjut Cristine menyampaikam “Mahasiswa FTMM datang dengan energi dan antusiasme tinggi. Kami senang bisa menjalin hubungan baru,” ujarnya. Ia juga melihat potensi kolaborasi riset yang besar. Menurutnya, UNAIR punya struktur riset yang kuat, bahkan di tingkat sarjana. Kami ingin membangun proyek multidisiplin bersama dalam waktu dekat.
Di hari pertama kegiatan, parallel dengan diskusi staff dosen, delegasi mahasiswa FTMM UNAIR mengikuti diskusi bersama perwakilan berbagai organisasi mahasiswa di Faculty of Engineering UST. Mereka saling bertukar ide mengenai potensi kolaborasi proyek dan kegiatan lintas kampus. “Kegiatan mahasiswa berlangsung meriah, dan terlihat kedekatan antar mereka meski baru mengenal di hari itu juga. Kegiatan mahasiswa mencakup kegiatan perkenalan, diskusi pemecahan masalah, sampai bertukar informasi khususnya kultur dari masing-masing negara’, ujar Tahta Amrillah.
Setelah sesi diskusi, delegasi UNAIR menjelajahi berbagai laboratorium di Fakultas Teknik UST diantaranya adalah laboratorium Teknik Biomedis, Kimia, Mesin, Fisika, Sipil, hingga Teknik Elektro. Moch Arif Wahyu, mahasiswa Teknik Elektro FTMM, menyampaikan kesan mendalamnya saat kunjungan laboratorium. “Saya tadi berkunjung ke Laboratorium Teknik Elektro dan mendapati alat-alat praktikumnya sangat lengkap,” ujarnya. Ia juga melihat kunjungan ini sebagai peluang untuk menyerap inspirasi dan memperkuat semangat inovasi ketika berkarya dan berinovasi di kampus sendiri.
Diakhir kegiatan pada hari pertama, di tutup dengan kegiatan campus tour. Kegiatan ini sangat menarik karena UST sendiri tidak hanya sebagai Universitas, tapi juga sebagai cagar budaya di Filipina, khususnya kota Manila karena sudah berumur sekitar 400 tahun. Untuk itu, banyak sekali bangunan bersejarah di UST yang menjadi daya tarik, termasuk mahasiswa FTMM UNAIR yang juga sangat antusias mendengarkan sejarah UST dari tour guide yang di sediakan oleh UST.
Leave a Reply