AKTAMEDIA.COM, PEKANBARU – Kabupaten Pelalawan berduka atas berpulangnya putra terbaiknya, Tengku Azmun Jaafar, yang merupakan Bupati pertama Pelalawan sejak daerah ini resmi menjadi kabupaten mandiri. Beliau wafat pada Jumat, 9 Mei 2025, di Rumah Sakit Awal Bros, Pekanbaru, setelah sempat menjalani perawatan intensif karena sakit.
Sosok Visioner dan Pendiri Kabupaten Pelalawan
Tengku Azmun Jaafar adalah figur sentral dalam sejarah berdirinya Kabupaten Pelalawan. Ia menjabat sebagai Bupati Pelalawan untuk dua periode, yakni dari tahun 2001 hingga 2006, dan kembali terpilih untuk periode kedua dari 2006 hingga 2009. Di bawah kepemimpinannya, Pelalawan mulai menata arah pembangunan dan pemerintahan sebagai kabupaten baru yang sebelumnya merupakan bagian dari Kabupaten Kampar.
Dikenal sebagai pemimpin yang dekat dengan rakyat, Azmun juga berperan penting dalam membuka akses infrastruktur ke berbagai pelosok Pelalawan, serta menggagas program strategis seperti pengembangan kawasan teknopolitan dan pembangunan sektor pendidikan.
Ucapan Duka dari Tokoh dan Masyarakat
Kabar duka ini segera disambut dengan ucapan belasungkawa dari berbagai kalangan, baik tokoh politik, masyarakat umum, maupun jajaran pemerintah daerah. Bupati Pelalawan saat ini, Zukri Misran, menyampaikan rasa kehilangan mendalam atas kepergian beliau.
“Almarhum Tengku Azmun adalah bapak pembangunan Kabupaten Pelalawan. Beliau adalah tokoh yang berani, visioner, dan sangat peduli terhadap rakyat. Kami semua kehilangan seorang pemimpin yang sangat berjasa,” ujar Zukri.
Jenazah almarhum dimakamkan dengan prosesi penghormatan di tanah kelahirannya, disertai iring-iringan doa dari keluarga, sahabat, kolega, serta masyarakat yang mengenangnya dengan penuh hormat.
Riwayat dan Dedikasi
Sebelum menjabat sebagai Bupati, Azmun Jaafar telah lama berkecimpung dalam dunia pemerintahan dan dikenal memiliki kemampuan manajerial yang baik. Di masa jabatannya, ia menekankan pentingnya pembangunan berkelanjutan yang tidak hanya berfokus pada infrastruktur, tapi juga pada sumber daya manusia.
Bahkan setelah tidak menjabat lagi, Tengku Azmun tetap aktif memberi masukan bagi perkembangan Pelalawan, baik melalui kegiatan sosial maupun diskusi-diskusi publik yang melibatkan tokoh-tokoh daerah.
Warisan dan Penghormatan
Wafatnya Tengku Azmun Jaafar menambah daftar kehilangan tokoh penting dalam sejarah Pelalawan. Sebelumnya, Drs. H. Marwan Ibrahim, yang pernah menjabat sebagai Wakil Bupati Pelalawan periode 2011–2016, juga meninggal dunia pada Januari 2024 lalu. Kedua tokoh ini dikenang sebagai pilar penting dalam pembangunan daerah.
Masyarakat Pelalawan menyampaikan penghormatan terakhir mereka dengan berbagai bentuk, mulai dari doa bersama, pengibaran bendera setengah tiang, hingga pengumpulan cerita kenangan yang akan dijadikan buku biografi singkat untuk generasi mendatang.
Penutup
Kehilangan ini tidak hanya dirasakan oleh keluarga besar almarhum, namun juga oleh seluruh masyarakat Kabupaten Pelalawan yang pernah merasakan langsung dampak positif dari kepemimpinan dan dedikasinya.
Semoga almarhum Tengku Azmun Jaafar mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa, dan semoga teladan serta perjuangannya terus menjadi inspirasi bagi para pemimpin daerah di masa mendatang.
Leave a Reply