AKTAMEDIA.COM, KLATEN – Kisah seorang petani sawah di pedesaan Wonoboyo, Klaten, Jawa Tengah yang menemukan emas 16 kg pada 17 Oktober 1990 atau 35 tahun silam kembali dilukiskan kembali.
Penemuan harta karun emas ternyata bukan isapan jempol semata. Cipto Suwarno, seorang petani sederhana yang hidup di pedesaan Wonoboyo, Klaten, Jawa Tengah mengalami kejadian tak terduga saat menemukan harta karun emas terbesar sepanjang sejarah.
Dia bekerja di sawah setiap hari, namun pada hari Rabu 17 Oktober 1990, ketika sedang mencangkul sawah, dia menemukan sesuatu benda yang cukup keras.
Mulanya dia berpikir hanya batu dan lantas menyingkirkannya, akan tetapi, saat benda keras itu diangkat dia langsung melongo. “Emas, emas, emass!!!,” teriak Suwarno.
Betapa kagetnya dia melihat benda keras bukanlah batu, melainkan guci keramik dibalut emas. Kerumunan warga langsung terjadi. Di hadapan para pejabat desa, dia melanjutkan penggalian dan ditemukan harta karun fantastis sebanyak 16 kg emas.
“Jika dirinci, barang temuan tadi terdiri dari bokor gembung, 6 tutup bokor, 3 gayung, 1 baki, 97 gelang, 22 mangkuk, pipa rokok, guci besar, 2 guci kecil, 11 cincin, 7 piring, 8 subang, tas tangan, keris, manik-manik, dan uang logam,” tulis Tempo (3 November 1990).
Penemuan Suwarno kemudian dicatat sejarah sebagai Harta Karun Wonoboyo yang kelak dianggap sebagai temuan arkeologi berupa emas terbesar sepanjang sejarah
Para arkeolog menyimpulkan seluruh harta karun tersebut berasal dari akhir abad ke-9 hingga pertengahan abad ke-10. Kesimpulan ini diperoleh karena bentuk temuan emas yang sesuai dengan zamannya.
Dalam mangkuk emas ada relief Ramayana. Lalu, di koin emas terdapat tulisan “Saragi Diah Bunga.”
Terlepas dari kapan dan dari mana harta itu berasal, Harta karun Wonoboyo dapat mengindikasikan bagaimana orang-orang Jawa pada masa kerajaan kuno abad ke-9 dan 10, baik elit atau rakyat biasa, menggunakan emas dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan, jauh sebelum masa itu.
Dahulu emas memang bisa diperoleh dengan mudah dan murah. Alhasil, benda berharga itu melekat dalam kehidupan masyarakat Jawa kuno.
Berbagai catatan menunjukkan di era Majapahit (1293-1527 M), misalnya, para bangsawan kerap memiliki emas dalam jumlah besar. Berbagai benda dilapisi oleh emas, mulai dari kereta hingga kipas.
Leave a Reply