AKTAMEDIA.COM, JAKARTA – Paralel antara kisah hidup Marah Rusli dan cerita dalam novel Sitti Nurbaya:
1. Cinta yang Terhalang
Marah Rusli (nyata):
Ia jatuh cinta pada seorang gadis Sunda ketika menempuh pendidikan kedokteran hewan di STOVIA (Batavia). Namun, keluarganya di Minangkabau menolak keras karena gadis itu bukan berasal dari suku/kaum yang sama, dianggap melanggar adat.
Dalam Sitti Nurbaya:
Syamsul Bahri dan Sitti Nurbaya saling mencintai, tetapi cinta mereka dihalangi oleh adat dan keadaan sosial. Sitti Nurbaya akhirnya “terpaksa” menikah dengan Datuk Maringgih demi menyelamatkan ayahnya.
2. Tekanan Adat dan Keluarga
Marah Rusli (nyata):
Sebagai keturunan bangsawan Minang, ia tidak bebas memilih jodoh. Keluarganya menuntut ia menikah sesuai aturan adat (perkawinan endogami dalam kaum). Akhirnya ia menikah dengan perempuan pilihan keluarga, bukan gadis yang ia cintai.
Dalam Sitti Nurbaya:
Nurbaya pun dikorbankan oleh ayahnya, Baginda Sulaiman, demi membayar hutang, sesuai tuntutan adat dan tekanan sosial.
3. Kritik terhadap Adat
Marah Rusli (nyata):
Ia kecewa dengan adat Minangkabau yang dianggap mengekang kebebasan individu, terutama dalam soal cinta dan perkawinan.
Dalam Sitti Nurbaya:
Novel ini penuh kritik sosial. Marah Rusli menggambarkan adat yang kaku membuat generasi muda menderita. Cerita tragis Nurbaya adalah simbol kritik terhadap adat kawin paksa.
4. Kisah Tragis
Marah Rusli (nyata):
Cintanya dengan gadis Sunda berakhir tanpa kebahagiaan, meski ia tidak hidup “se-tragis” tokoh dalam novel. Ia kemudian hidup bersama istri yang dinikahkan keluarganya.
Dalam Sitti Nurbaya:
Kisah berakhir tragis: Nurbaya meninggal diracun, Syamsul Bahri gugur sebagai prajurit, dan cinta mereka tidak pernah sampai.
✨ Jadi bisa disimpulkan:
Sitti Nurbaya adalah roman fiksi, tetapi emosi dan konflik batinnya nyata, diambil dari pengalaman pribadi Marah Rusli yang merasa “terpenjara” oleh adat.
Karena itu, banyak kritikus sastra menyebut novel ini sebagai proyeksi diri Marah Rusli dalam bentuk karya sastra.
Leave a Reply