Advertisement

UNIVRAB Pekanbaru dan DDII Siap Lahirkan Dokter-Ulama

AKTAMEDIA.COM, PEKANBARU – Monumental dan  bersejarah dalam dunia Pendidikan Tinggi di Indonesia. Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) dan Universitas Abdurrab (Univrab) Pekanbaru menandatangani kerjasama pengembangan model Perguruan Tingggi ideal di Indonesia, (23/09).

Salah satu program utama kerjasama itu adalah pelaksanaan program pendidikan khusus untuk melahirkan dokter-dokter muslim yang ulama.

Nota kesepakatan kerjasama itu ditandatangani langsung oleh Ketua Umum DDII Dr. Adian Husaini dan Ketua Pembina Yayasan Abdurrab Dr. dr. Susiana Tabrani dan wakil Rektor IV bagian kerjasama, Dr. dr. Syamsul Bahri, SpOG. Juga InsyaAllah program ini akan mulai berjalan tahun 2026.

Kerjasama ini sangat strategis, karena DDII memiliki pengalaman panjang dalam program kaderisasi ulama-ulama yang pejuang. Pendiri DDII, Bpk Mohammad Natsir telah merintis program ini sejak akhir tahun 1960-an. Dan sejak tahun 2007, DDII secara khusus telah menjalankan Program Kaderisasi Seribu Ulama. Hasilnya, kini telah dilahirkan 80 doktor dan 250 magister, yang telah berkiprah di tengah masyarakat.

Sementara itu, Universitas Abdurrab juga dikenal sebagai kampus yang memiliki komitmen tinggi dalam memperjuangkan pendidikan tinggi yang Islami. Pendiri Univrab, Prof. dr. Tabrani Rab,SpP(alm.) juga berpesan agar orang Melayu mengikuti pemikiran tokoh-tokoh hebat, seperti Raja Ali Haji, Buya Hamka, dan Mohammad Natsir.

Prof. dr. Tabrani Rab dikenal luas sebagai seorang dokter, ilmuwan, dan budayawan pejuang. Nilai-nilai pendidikan dan perjuangan itulah yang diamanahkan oleh Prof. Tabrani Rab kepada putrinya, yang juga penerus perjuangannya di bidang pendidikan, yaitu Dr. dr. Susiana Tabrani. Bahkan, beberapa angkatan mahasiswa kedokteran di Univrab digratiskan pendidikannya.

Khusus untuk pendidikan kedokteran, pada tahun 2025, Fakultas Kedokteran Univrab telah meraih prestasi akreditasi unggul. Ini capaian yang sangat tidak mudah. Perlu kerja keras, kerja cerdas, dan juga biaya yang tidak sedikit.

Selanjutnya, Univrab bekerjasama dengan DDII akan menyusun berbagai rencana program pendidikan dan sosialisasi ke seluruh Indonesia dan negara-negara tetangga. Selain memerlukan dana yang tidak kecil, program pendidikan dokter-ulama ini juga memerlukan tenaga pendidik yang unggul dan mahasiswa yang memiliki potensi intelektual yang tinggi.

Para dokter lulusan program ini harus memiliki kompetensi adab/akhlak mulia, kompetensi ilmu dan ketrampilan kedokteran, kompetensi bahasa Inggris dan Arab, kompetensi ulumuddin yang memadai, ketrampilan komunikasi lisan dan tulisan, serta wawasan sejarah dan peradaban.

Menurut Dr Adian, di era disrupsi dan kecerdasan buatan, pendidikan tinggi sudah harus bersifat multidisiplin.

“Kami berharap, program ini akan banyak mendapat dukungan dari para orang tua dan para pelajar SMA yang memiliki cita-cita mulia untuk memajukan umat dan bangsa,” kata Dr. Adian Husaini.

Author Akta
Author: Author Akta

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *