AKTAMEDIA.COM, MOSKWA – Pertemuan puncak antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Alaska pada 15 Agustus 2025 menyisakan kisah yang jauh dari diplomasi formal. Bukan hanya pernyataan politik, negosiasi strategis, atau isu keamanan global yang menarik perhatian, melainkan sebuah protokol keamanan yang terdengar aneh sekaligus kontroversial: pengawal khusus Putin dilaporkan membawa pulang kotoran sang presiden dalam sebuah koper rahasia yang disebut publik sebagai “poop suitcase”.
Fenomena ini bukanlah rumor tanpa dasar. Sejumlah media internasional seperti Livemint, India Today, The Tribune, dan Financial Express mengonfirmasi bahwa praktik ini benar-benar dijalankan oleh Federal Protection Service (FPS), lembaga elite yang bertugas melindungi Putin.
Protokol Unik: Menjaga “Jejak Biologis” Presiden
Menurut laporan investigatif, pengawal Putin selalu membawa koper khusus setiap kali sang presiden melakukan kunjungan luar negeri. Fungsi koper tersebut bukan untuk menyimpan dokumen atau uang, melainkan sampah biologis seperti urin dan feses. Tujuannya jelas: mencegah dinas intelijen asing mendapatkan sampel biologis yang bisa digunakan untuk menganalisis kondisi kesehatan Putin.
Langkah ini dianggap penting karena kondisi medis seorang kepala negara dapat menjadi informasi strategis yang sangat berharga. Melalui analisis sederhana, pihak asing bisa mengetahui apakah seorang pemimpin sedang sakit kronis, mengalami penyakit tertentu, atau bahkan bisa memprediksi berapa lama ia mungkin dapat bertahan di panggung politik.
Bukan Hal Baru: Sejak 1999 Sudah Diterapkan
Meski terdengar aneh bagi masyarakat umum, praktik ini sebenarnya bukanlah hal baru. Menurut jurnalis Regis Gente dan Mikhail Rubin dalam laporan mereka di Paris Match, protokol pengamanan biologis ini sudah dijalankan sejak akhir 1990-an ketika Putin mulai menduduki jabatan penting di Rusia.
Contoh terdokumentasi muncul saat kunjungan Putin ke Prancis tahun 2017 dan ke Wina pada 2018. Dalam kedua kesempatan itu, pasukan pengaman diketahui membawa kantong khusus yang kemudian dimasukkan ke koper untuk dibawa pulang ke Moskow. Dengan kata lain, KTT Alaska hanyalah kelanjutan dari kebijakan keamanan ketat yang telah berlangsung lebih dari dua dekade.
Spekulasi Kesehatan: Parkinson, Kanker, atau Hanya Paranoia?
Latar belakang dari protokol ini tak lepas dari spekulasi panjang mengenai kesehatan Putin. Selama beberapa tahun terakhir, publik internasional sering memperhatikan detail kecil dalam penampilan Putin, seperti tangan yang bergetar, gerakan kaki yang tampak kaku, atau wajah yang terlihat tegang. Beberapa ahli menduga ia mungkin menderita penyakit Parkinson atau bahkan kanker.
Meski Kremlin berulang kali membantah isu ini dan menegaskan bahwa Putin dalam kondisi prima, protokol membawa kotoran pulang justru memperkuat spekulasi. Banyak pihak menilai langkah ekstrem ini menunjukkan betapa sensitifnya isu kesehatan bagi citra dan stabilitas politik Rusia.
Reaksi Publik: Antara Serius dan Humor
Berita mengenai “poop suitcase” segera menyebar di berbagai forum, media sosial, hingga menjadi bahan satir di portal berita internasional.
Media satir seperti The Daily Beast bahkan menulis artikel parodi dengan membayangkan koper tersebut “berbicara” mengenai tugasnya menjaga kotoran Putin dari tangan intelijen asing.
Warganet Reddit menanggapi dengan humor sarkastis, misalnya ada yang berkomentar, “Dengan jumlah popok yang Putin pakai akhir-akhir ini, mengganti celana beberapa kali sehari mungkin sudah biasa.”
Humor semacam ini menunjukkan bahwa publik dunia melihat praktik ini sebagai gambaran ekstrem paranoia dan keunikan politik Rusia di bawah Putin.
Dimensi Intelijen: Bukan Hanya Rusia
Meski terdengar luar biasa, Rusia bukan satu-satunya negara yang menerapkan perlindungan semacam ini. Dalam sejarah intelijen, sampel biologis tokoh penting memang dianggap aset berharga. Ada catatan bahwa CIA dan KGB di era Perang Dingin sama-sama mencoba mendapatkan sampel kesehatan pemimpin lawan demi mengetahui kelemahan mereka.
Namun, hanya sedikit negara yang menerapkan protokol seketat Rusia, yang tampaknya tidak mau mengambil risiko sekecil apa pun terkait kesehatan presidennya.
Kisah tentang bodyguard Rusia yang membawa kotoran Putin setelah KTT Alaska bukan hanya sekadar anekdot aneh, tetapi mencerminkan betapa pentingnya informasi kesehatan dalam dunia geopolitik modern.
Di satu sisi, praktik ini menunjukkan kecanggihan dan paranoia sistem keamanan Rusia. Di sisi lain, ia menjadi bahan lelucon global yang membuat publik melihat sisi absurd dari politik internasional.
Apakah langkah ini benar-benar berhasil menjaga rahasia kesehatan Putin atau justru memperlihatkan kelemahan yang ingin ditutup-tutupi? Hanya Kremlin yang tahu.
Leave a Reply