AKTAMEDIA.COM, JAKARTA – Analis politik Rocky Gerung menilai keputusan Presiden Prabowo Subianto memberi abolisi kepada Tom Lembong dan amnesti kepada Hasto Kristiyanto bukan sekadar tindakan hukum, melainkan manuver politik tajam. Baginya, langkah ini adalah sebuah ‘tamparan’ simbolis terhadap agenda politik yang diduga ditunggangi oleh kelompok elite di era sebelumnya, yang disebutnya sebagai “Geng Solo”.
Menurut Rocky, upaya hukum yang menjerat dua tokoh tersebut memiliki nuansa politisasi — terutama karena hubungan mereka dengan oposisi kritis terhadap pemerintahan sebelumnya. Ia curiga bahwa Tuduhan terhadap Tom dan Hasto selama ini lebih merupakan alat untuk menghambat regenerasi dan menciptakan efek jera terhadap figur yang vokal menyuarakan kritik.
Dengan keluarnya keputusan resmi dari DPR dan pemerintah, Rocky menilai hal ini bisa menjadi tanda bahwa Prabowo ingin menegaskan independensinya dan meredam dominasi politik dari kubu pendahulu. Menurutnya, momentum ini juga menimbulkan kegelisahan tersendiri di lingkar kekuatan lama, meski tanpa kata langsung ke nama mantan presiden.
Rencana tersebut disebutnya sebagai “angin perubahan”, di mana publik memang menuntut otentisitas dan keterbukaan dalam kepemimpinan nasional. Bagi Rocky, ini adalah simbol bahwa tidak ada satupun agenda politik lama yang akan terus dipertahankan jika tidak membuat demokrasi lebih adil.
Leave a Reply