Advertisement

10 Kota di RI yang Warganya Kecanduan Gorengan

AKTAMEDIA.COM, JAKARTA – Gorengan menjadi hidangan yang sangat digemari oleh kebanyakan masyarakat Indonesia. Apalagi di bulan Ramadan, gorengan menjadi hidangan yang banyak diincar untuk santapan buka puasa.
Gorengan, makanan dengan tekstur renyah, gurih, serta harganya terjangkau membuat makanan ini selalu menggoda untuk disantap orang Indonesia.

Gorengan hadir dalam berbagai bentuk dan rasa yang menggugah selera. Harganya yang murah, mudah didapat, dan rasanya yang gurih serta renyah membuat gorengan selalu menjadi pilihan favorit banyak orang.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), kabupaten Batang menjadi satu wilayah yang paling kecanduan makan gorengan, rata-rata sampai 5,68 gorengan dalam seminggu.Berikut rincian 10 kabupaten/kota yang paling kecanduan makan gorengan sepanjang 2024 :

Batang (5,69%)
Indramayu (5,2%)
Kota Pekalongan (5,11%)
Pemalang (5,01%)
Pekalongan (4,95%)
Majalengka (4,94%)
Nagan Raya (4,92%)
Bener Meriah (4,84%)
Padang Lawas (4,84%)
Brebes (4,62%)

Meski menjadi jajanan yang digemari, konsumsi gorengan tetap perlu diperhatikan agar tidak berlebihan.

Mengonsumsi gorengan secara berlebihan dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan. Minyak yang digunakan untuk menggoreng, terutama yang dipakai berulang kali, dapat menghasilkan lemak trans yang berbahaya bagi tubuh.

Lemak ini dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan menurunkan kolesterol baik (HDL), yang pada akhirnya berisiko menyebabkan penyakit jantung dan stroke.

Selain itu, gorengan juga mengandung kalori tinggi yang dapat memicu obesitas jika dikonsumsi tanpa kontrol.

Tidak hanya itu, minyak berlebih dalam gorengan juga bisa memperlambat sistem pencernaan dan menyebabkan gangguan seperti asam lambung naik serta perut terasa tidak nyaman

Sebagai catatan saja, penyakit jantung padai 2024 dapat menimbulkan beban ekonomi sampai Rp 67,34 triliun. Angka ini berasal dari proyeksi total klaim BPJS Kesehatan untuk jantung Rp 38,96 triliun sampai akhir 2024 dan estimasi produktivitas warga yang hilang karena harus dirawat akibat penyakit jantung senilai Rp 28,38 triliun.

Steven
Author: Steven

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *