AKTAMEDIA.COM, PADANG – Dalam dinamika penyelenggaraan ibadah haji yang terus berkembang, Sumatra Barat menorehkan prestasi membanggakan bagi Indonesia. Provinsi yang dikenal dengan kekayaan adat dan budaya ini kini juga diakui sebagai salah satu daerah terbaik dalam pengelolaan haji tingkat nasional. Keberhasilan ini tak hanya menunjukkan efisiensi administratif, namun juga cerminan semangat pelayanan dan budaya gotong royong yang mengakar kuat di tengah masyarakat Minangkabau.
Pada penyelenggaraan haji tahun 2025, Sumatra Barat berhasil meraih penghargaan sebagai salah satu provinsi terbaik dalam layanan haji oleh Kementerian Agama Republik Indonesia. Penghargaan ini diberikan berdasarkan sejumlah indikator, termasuk efisiensi keberangkatan, kualitas layanan asrama haji, kedisiplinan jamaah, serta pelayanan petugas haji di tanah suci. Keberhasilan ini sekaligus menjadi cermin kuatnya koordinasi antara Kanwil Kemenag, Pemerintah Provinsi, serta berbagai elemen masyarakat.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumatra Barat dalam pernyataannya menyebutkan bahwa penghargaan ini adalah buah dari kerja keras semua pihak. “Kami mengusung filosofi adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah — pelayanan yang kami berikan tak hanya administratif, namun juga spiritual,” jelasnya.
Yang membedakan Sumbar dari daerah lain adalah pendekatan penyelenggaraan haji yang sangat khas. Selain manajemen yang terukur dan terstruktur, terdapat nilai-nilai budaya lokal yang turut diperankan. Misalnya, sistem kekerabatan dan komunitas di Minangkabau sangat membantu dalam pembinaan jamaah haji. Banyak kelompok manasik dilakukan berbasis masjid nagari atau kelompok sosial, sehingga jamaah mendapat pembinaan intensif jauh hari sebelum keberangkatan.
Selain itu, asrama haji Padang juga menjadi salah satu yang paling siap dan representatif di Sumatra. Dengan fasilitas modern, penginapan yang bersih, layanan makanan khas Minang yang bergizi, serta bimbingan ibadah yang komprehensif, asrama haji ini sering dijadikan rujukan nasional.
Bukan hal yang asing lagi bila berbagai provinsi kini menjadikan Sumbar sebagai tujuan studi tiru dalam pengelolaan haji. Beberapa daerah di Sumatra dan Kalimantan bahkan telah mengirim delegasi untuk belajar langsung ke Asrama Haji Padang. Mereka ingin mengetahui bagaimana sistem pelatihan manasik yang terpadu, pelayanan logistik, dan sistem pelaporan yang digunakan oleh Sumbar hingga bisa menekan masalah saat pelaksanaan ibadah haji di Arab Saudi.
Sumatra Barat tidak berpuas diri. Gubernur Sumbar menegaskan bahwa prestasi ini adalah titik awal untuk memberikan layanan yang lebih baik lagi ke depan. “Haji bukan hanya soal administratif, ini adalah perjalanan ruhani. Maka, pelayanan kita harus menyentuh sisi spiritual dan kemanusiaan,” tegasnya.
Pihak Pemprov Sumbar juga mulai menggagas digitalisasi layanan haji, termasuk pendaftaran manasik secara daring, pelatihan ibadah via aplikasi, serta integrasi sistem pelaporan jamaah selama di Mekkah dan Madinah. Dengan langkah-langkah inovatif ini, Sumbar berharap dapat terus menjadi contoh baik bagi daerah lain.
Prestasi Sumatra Barat membuktikan bahwa keberhasilan Indonesia dalam penyelenggaraan ibadah haji tidak hanya bergantung pada pusat, tetapi juga pada kekuatan daerah. Maka, bila ingin belajar bagaimana mengelola haji dengan baik — dari persiapan, bimbingan, pelayanan, hingga keberangkatan — datanglah ke Sumatra Barat. Belajar dari tanah adat dan syarak, di mana pelayanan publik dibingkai dalam nilai-nilai luhur dan pengabdian tulus.
Leave a Reply