AKTAMEDIA.COM, SUBANG – Di tengah dinamika politik desa dan tantangan pembangunan daerah, muncul sosok pemimpin muda yang mencuri perhatian masyarakat dan media nasional. Dia adalah Indah Aprianti, Kepala Desa Ciasem Baru, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Lahir pada tahun 1995 dan merupakan lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Indah adalah representasi nyata dari perempuan milenial yang berani masuk ke dunia kepemimpinan desa.
Indah bukan perempuan biasa. Pendidikan formalnya yang tinggi menjadi modal penting dalam kepemimpinannya. Ia lulus dari Fakultas Hukum UI, sebuah institusi pendidikan ternama di Indonesia. Di tengah dominasi kepala desa yang umumnya berlatar belakang lokal dan berpengalaman lapangan, kehadiran Indah memberikan warna baru dengan pendekatan ilmiah dan sistematis dalam mengelola desa.
Keputusan Indah untuk kembali ke kampung halamannya dan mencalonkan diri sebagai kepala desa merupakan bentuk nyata kecintaannya pada tanah kelahiran. Ia memenangkan pemilihan kepala desa tahun 2021 setelah bersaing dengan tiga kandidat lainnya.
Indah dikenal sebagai pemimpin yang tegas, terbuka, dan progresif. Ia berani mengambil keputusan sulit demi kepentingan warga, termasuk saat menghadapi polemik proyek pembangunan infrastruktur jalan yang sempat ditolak oleh sebagian warga. Dalam satu video yang sempat viral, Indah terlihat tetap tenang dan argumentatif saat berhadapan dengan warga pria yang menolak jalur pembangunan. Aksinya itu menuai banyak pujian, terutama karena ia tidak terpancing emosi dan tetap menjunjung dialog.
Banyak warga menyebut Indah sebagai “Kades Cantik yang Berani”. Namun lebih dari itu, publik mengapresiasi isi kepemimpinannya yang visioner dan berorientasi pada hasil.
Sejak menjabat, Indah tidak hanya fokus pada pembangunan fisik seperti jalan dan fasilitas desa, tapi juga menyentuh aspek sosial dan kesehatan mental masyarakat. Salah satu program inovatif yang ia usung adalah:
Program “Ruang Rindu” – sebuah ruang terbuka bagi warga desa, khususnya remaja dan perempuan, untuk berkonsultasi tentang kesehatan mental, masalah keluarga, dan pemberdayaan diri.
BUMDes Berbasis Kolaborasi Antar Desa – Indah mendorong sistem kerja sama ekonomi antar desa melalui badan usaha milik desa (BUMDes), dengan prinsip berbagi keuntungan dan transfer ilmu.
Pendidikan Hukum Masyarakat – Sebagai sarjana hukum, Indah rutin mengadakan penyuluhan hukum agar warga desa tidak mudah terjebak dalam permasalahan legal.
Pada pertengahan tahun 2024, Indah mulai dilirik sejumlah tokoh politik lokal. Salah satu pertemuan yang banyak disorot adalah ketika ia berdiskusi dengan mantan Bupati Subang, H. Ruhimat. Pertemuan itu memunculkan spekulasi bahwa Indah tengah dipersiapkan sebagai kandidat pendamping Ruhimat di Pilkada Subang mendatang.
Meski belum menyatakan secara resmi niat untuk maju di kancah politik yang lebih tinggi, namun banyak pengamat menilai bahwa Indah memiliki semua modal politik: integritas, popularitas, kecerdasan, dan kemampuan komunikasi publik yang baik.
Berbagai media nasional telah memuat kisah Indah, mulai dari Republika, Suara.com, Pikiran Rakyat hingga kanal YouTube sosial-politik. Tak hanya menginspirasi masyarakat, ia juga menjadi panutan generasi muda, khususnya perempuan yang ingin ikut serta dalam membangun desa dan menjadi bagian dari perubahan.
Kementerian Desa PDTT pun sempat memberi apresiasi atas keberanian dan ketegasan Indah dalam menjalankan tugasnya. Ia juga diundang dalam beberapa forum perempuan pemimpin desa di tingkat provinsi dan nasional.
Indah Aprianti adalah contoh nyata bahwa pemimpin desa tidak lagi harus berusia tua, berjenis kelamin pria, atau memiliki latar belakang politik lama. Ia membuktikan bahwa kepemimpinan muda dan perempuan bisa menghadirkan dampak besar bagi kemajuan desa.
Dengan semangat membangun dari bawah, pendekatan humanis, dan kemampuan intelektual, Indah adalah potret pemimpin yang ideal di era baru: berani, cerdas, dan berpihak pada rakyat. Jika langkahnya terus konsisten, bukan tidak mungkin ia akan menempati posisi lebih tinggi di kancah politik regional maupun nasional.
Leave a Reply