AKTAMEDIA.COM, Padang – Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) secara resmi mengusulkan Abu Hanafiah, seorang tokoh perjuangan dan pendidikan dari daerah itu, sebagai calon Pahlawan Nasional pada tahun 2025. Langkah ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan untuk menghargai dan mengangkat kembali tokoh-tokoh lokal yang memiliki kontribusi besar terhadap perjuangan kemerdekaan dan pembangunan karakter bangsa.
Usulan ini disampaikan ke Kementerian Sosial RI dengan melampirkan dokumen lengkap berupa kajian akademik, catatan sejarah, serta dukungan dari berbagai pihak, termasuk keluarga besar Abu Hanafiah, sejarawan, tokoh adat, dan akademisi dari perguruan tinggi ternama di Sumatera Barat.
Jejak Perjuangan Abu Hanafiah
Abu Hanafiah merupakan tokoh yang berasal dari wilayah Minangkabau, dikenal luas sebagai seorang ulama, pendidik, dan pejuang. Lahir pada masa penjajahan Belanda, beliau tumbuh dalam lingkungan yang sangat religius, dan sejak muda telah menaruh perhatian besar pada dunia pendidikan dan perlawanan terhadap ketidakadilan kolonial.
Di masa penjajahan Belanda dan Jepang, Abu Hanafiah aktif dalam mengorganisasi masyarakat melalui jalur pendidikan dan dakwah. Ia mendirikan lembaga pendidikan Islam di kampung halamannya dan mengajarkan nilai-nilai tauhid, nasionalisme, dan kemerdekaan kepada generasi muda. Pendidikan yang diberikannya tidak hanya mencakup ilmu agama, tetapi juga menanamkan keberanian melawan penjajahan dalam bentuk apapun.
Selain itu, Abu Hanafiah juga tercatat ikut dalam berbagai gerakan bawah tanah yang menentang dominasi penjajah, dan memiliki hubungan erat dengan jaringan perjuangan kemerdekaan di Sumatera Barat. Perannya memang tidak selalu tercatat dalam catatan sejarah arus utama, tetapi kiprah dan pengaruhnya sangat kuat di kalangan masyarakat Minang.
Didukung Akademisi dan Sejarawan
Tim dari Universitas Andalas dan Universitas Negeri Padang telah melakukan kajian akademik selama beberapa tahun terakhir untuk mengumpulkan bukti-bukti otentik tentang peran Abu Hanafiah. Hasil kajian tersebut menunjukkan bahwa Abu Hanafiah memenuhi sejumlah kriteria penting dalam penetapan Pahlawan Nasional, seperti keterlibatannya dalam perjuangan kemerdekaan, konsistensi dalam memperjuangkan nilai-nilai kebangsaan, serta keteladanan hidup yang layak diteladani oleh generasi sekarang.
Dr. Marlis Rahman, sejarawan dari UNP, menyebut bahwa pengusulan Abu Hanafiah adalah bentuk pelurusan sejarah. “Kita punya begitu banyak pejuang lokal yang kontribusinya tidak kalah penting. Abu Hanafiah adalah simbol perlawanan melalui pendidikan dan agama. Nilai-nilai yang beliau perjuangkan masih sangat relevan hari ini,” ujarnya.
Dukungan dari Pemerintah Daerah dan Masyarakat
Gubernur Sumatera Barat menyampaikan bahwa pihaknya sangat serius dalam mendorong pengusulan ini. “Ini bukan hanya soal gelar. Ini tentang keadilan sejarah. Kita ingin memastikan bahwa nama-nama besar yang telah berjasa bagi bangsa dikenang dan dihargai oleh generasi mendatang,” kata Gubernur dalam pernyataan resminya.
Masyarakat di kampung halaman Abu Hanafiah juga aktif mendukung usulan ini. Mereka mengadakan kegiatan seperti seminar sejarah, ziarah ke makam Abu Hanafiah, serta mendokumentasikan kembali jejak perjuangannya agar generasi muda lebih mengenal dan memahami siapa beliau sebenarnya.
Tokoh adat dan ulama setempat juga menyatakan bahwa selama ini nama Abu Hanafiah sudah sangat dihormati di masyarakat, dan pemberian gelar Pahlawan Nasional akan menjadi simbol penting bagi Ranah Minang.
Tahapan Menuju Penetapan
Saat ini, seluruh dokumen usulan telah diserahkan ke Kementerian Sosial RI, dan tengah menunggu proses verifikasi dari Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP). Apabila semua syarat dinyatakan lengkap dan lolos seleksi, nama Abu Hanafiah berpotensi besar diumumkan sebagai Pahlawan Nasional bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan pada 10 November mendatang.
Penetapan gelar ini nantinya akan diumumkan melalui Keputusan Presiden, sebagaimana yang berlaku dalam proses pemberian gelar kehormatan tertinggi di Republik Indonesia.
Menambah Deretan Pahlawan dari Sumbar
Jika disetujui, Abu Hanafiah akan menyusul deretan tokoh Minangkabau yang telah lebih dahulu ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional, seperti Mohammad Hatta, Sutan Syahrir, Tuanku Imam Bonjol, dan Tan Malaka. Keberadaan Abu Hanafiah dalam deretan ini akan memperkaya narasi sejarah perjuangan dari Sumatera Barat, khususnya dari sisi pendidikan dan keagamaan.
Usulan ini sekaligus menunjukkan bahwa perjuangan kemerdekaan Indonesia tidak hanya dilakukan melalui angkat senjata, tetapi juga melalui pemikiran, dakwah, pendidikan, dan keteladanan moral, sebagaimana dicontohkan oleh sosok Abu Hanafiah.
Leave a Reply