AKTAMEDIA.COM, PADANG – Kisah sukses pendiri Wardah, Nurhayati Subakat, menjadi bukti pengalaman dan keahlian dapat mengantarkan seseorang meraih keberhasilan.
Nurhayati Subakat adalah Founder dan Komisaris Utama dari PT Paragon Technology and Innovation, yang mengeluarkan beberapa merek kosmetik populer salah satunya adalah Wardah.
Nurhayati Subakat lahir di Padang Panjang, Sumatera Barat pada 27 juli 1950. Dia adalah anak kedua dari delapan bersaudara. Jalan Nurhayati untuk mencapai kesuksesan tidak mudah. Pada awal kariernya, dia yang menjadi lulusan Farmasi ITB mengaku sempat kesulitan mencari pekerjaan dengan upah yang layak.
Pada 2011, perusahaan berganti nama menjadi perusahaan swasta Paragon Technology & Innovation. Sampai saat ini, Paragon Corp menaungi belasan merek, termasuk Putri, Wardah, Make Over, Emina, Kahf, Labore, Biodef, Instaperfect, dan Crystallure. Wardah menjadi kontributor utama dengan sumbangan 70% pendapatan perusahaan.
Pada 2020, PTI tercatat memiliki 12.000 karyawan yang tersebar di seluruh Indonesia dan Malaysia.
Nurhayati juga pernah masuk dalam jajaran 25 pengusaha wanita Asia terbaru versi Forbes tahun 2018. Selain itu, dia sempat pula masuk dalam jajaran 50 Over 50: Asia 2022 versi Forbes.
Di tangan wanita kelahiran Padang Panjang 27 Juli 1950 tersebut, Wardah menjadi perusahaan kosmetik nasional terbesar di Indonesia. Selain itu, Wardah juga menjadi pionir merek kosmetik halal di Tanah Air.
Sebagai pemilik PT Paragon, Nurhayati dikenal sebagai sosok yang sangat memperhatikan para karyawannya. Baru-baru ini, perusahaan rintisannya itu membawa lebih dari 1.000 karyawan terbang ke Malaysia untuk mengikuti acara gathering
Paragon juga dikenal banyak memberi hadiah menarik untuk para karyawannya. Di antaranya berupa program umrah gratis yang disediakan untuk karyawan.
Meski kini meraih kesuksesan, Nurhayati mengakui bahwa dia melalui jalan yang tak mudah untuk merintis dan membesarkan perusahaannya.
Kisah Sukses Bos Nippon Paint, Lahir dari Keluarga Miskin Kini Berharta Rp204,203 Triliun
Lulusan farmasi Institut Teknologi Bandung (ITB) itu pun mengaku pernah menjadi apoteker honorer dengan gaji hanya sebesar Rp20 ribu per bulan.
Tidak puas dengan pekerjaannya saat itu, Nurhayati pun memutuskan hijrah ke Jakarta untuk mencari pekerjaan dengan upah yang lebih layak.
Kisah Sukses Sayudi, Pemilik Warteg Kharisma Bahari yang Hanya Lulusan SD
Ia akhirnya bekerja di sebuah perusahaan kosmetik terkenal di wilayah Bogor. Kariernya terbilang cemerlang di perusahaan tersebut. Nurhayati pun diminta untuk bekerja penuh waktu.
Namun, kondisi tersebut membuatnya dilema. Pasalnya, dia adalah seorang ibu yang mempunyai tiga orang anak dan bertempat tinggal di Jakarta. Akhirnya, Nurhayati pun memilih resign dari tempatnya bekerja yang berlokasi di wilayah Bogor.
Berbekal pengalaman dan pengetahuannya, dia mendirikan usaha kosmetik. Ia memulai dengan membuat produk shampoo bermerek Puteri. Usaha tersebut dijalankan Nurhayati di rumahnya sendiri dan dibantu oleh satu karyawan yaitu pembantunya sendiri.
Nurhayati Subakti kemudian memperkenalkan produk shampoonya ke salon-salon yang berada di wilayah Jakarta. Tak disangka produk yang ia buat dapat diterima di masyarakat dan ia bisa membangun sebuah pabrik.
Lima tahun bisnisnya berjalan, dia mendapat musibah. Pabrik kosmetik miliknya hangus terbakar. Walau sempat terpikir untuk menutup perusahaan, Nurhayati mencoba untuk bangkit kembali.
Pada 1995, Nurhayati membuat produk kosmetik yang menyasar pasar muslimah. Dengan demikian, lahirlah produk berlabel Wardah.
Banyaknya permintaan pasar, perusahaan besutan Nurhayati kembali meluncurkan brand Make Over dan Emina pada tahun 2010 dan 2014.
Berkat kesuksesannya, Nurhayati Subakat pernah masuk dalam daftar 25 pebisnis yang memiliki dampak besar di dunia bisnis Asia versi Majalah Forbes. Hingga kini, perusahaan milik Nurhayati telah menyerap hingga lebih dari 10 ribu karyawan.
Nurhayati Subakat juga pernah terpilih sebagai salah satu CEO (Chief Executive Officer) terbaik di Indonesia. Hal tersebut diraih dengan perjuangan dan kerja keras yang ditanam sejak awal merintis.
Demikianlah ulasan terkait kisah sukses Nurhayati Subakat, semoga informasi ini dapat bermanfaat dan menjadi inspirasi untuk Anda.
Itulan kisah sukses pendiri Wardah, Nurhayati Subakat, yang pernah menjadi apoteker dengan gaji Rp20.000 per bulan. Semoga menjadi motivasi bagi Anda yang ingin merintis bisnis dari pengalaman dan keahlian.
Leave a Reply