AKTAMEDIA.COM, PADANG – Dunia musik Minang berduka. Alvis Devitra, seorang musisi muda berbakat yang dikenal lewat interpretasi segar terhadap lagu-lagu Minangkabau, telah berpulang pada usia 28 tahun. Ia wafat pada Kamis malam pukul 21.30 WIB di RSUP M. Djamil Padang, setelah berjuang melawan kanker lambung yang dideritanya.
Kepergian Alvis meninggalkan duka yang mendalam, tidak hanya bagi keluarga dan sahabat dekat, tapi juga bagi para penikmat musik daerah yang selama ini menyaksikan kiprahnya. Di tengah gempuran musik modern, Alvis muncul sebagai sosok yang konsisten membawakan kembali lagu-lagu Minang lama ke tengah masyarakat, dengan sentuhan aransemen baru yang tetap menjaga ruh aslinya.
Melalui kanal digital dan berbagai panggung lokal, Alvis menjadi jembatan antara generasi tua dan muda dalam mencintai budaya Minangkabau. Cover lagu-lagunya seperti “Ayam Den Lapeh”, “Pitalah”, hingga “Ratok Dunsanak” kerap viral, tidak hanya di Sumatera Barat, tapi juga di perantauan, menyentuh hati banyak orang yang rindu kampung halaman.
Lebih dari sekadar musisi, Alvis adalah sosok yang rendah hati dan penuh semangat kolaborasi. Kami pun beruntung pernah menjalin kerja sama dengannya dalam beberapa proyek musik. Setiap prosesnya selalu dipenuhi semangat, keikhlasan, dan kecintaan mendalam terhadap budaya yang ia angkat.
Meski sakit yang dideritanya cukup berat, Alvis tetap aktif berkarya selama masa-masa akhir hidupnya. Ia merekam lagu, mengedit video, dan merespons pesan dari para penggemarnya—semua dilakukan dengan ketulusan yang luar biasa. Hingga akhirnya, ia mengembuskan napas terakhir, meninggalkan warisan yang tak ternilai bagi dunia musik Minang.
Kini, Alvis memang telah tiada. Namun karya-karyanya akan terus diputar, dinyanyikan, dan dikenang oleh banyak orang. Ia telah menanamkan sesuatu yang abadi: cinta terhadap akar budaya sendiri.
Selamat jalan, Alvis Devitra. Terima kasih atas karya dan kenangan yang telah kau titipkan kepada kami. Musikmu akan terus hidup.
Leave a Reply