AKTAMEDIA.COM – Seiring bertambahnya usia, tubuh manusia mengalami berbagai tanda penuaan, mulai dari rambut yang memutih hingga garis-garis halus di wajah. Namun, tak banyak yang menyadari bahwa otak juga ikut menua—dan dalam beberapa kasus, prosesnya bisa lebih cepat dari yang diperkirakan.
Penuaan otak merupakan penurunan alami fungsi struktur otak seiring waktu. Menurut Caitlin Shure, pakar neuroscience dari NextSense, hal ini meliputi berkurangnya koneksi antar sel otak, penurunan efisiensi sinyal, serta melemahnya kemampuan neuroplastisitas—yakni kemampuan otak untuk belajar dan beradaptasi.
Sayangnya, beberapa kebiasaan sehari-hari yang tampak sepele ternyata bisa mempercepat proses ini. Dikutip dari Eating Well, berikut enam kebiasaan yang sebaiknya dihindari demi menjaga kesehatan otak:
1. Terlalu Banyak Duduk
Duduk berjam-jam di depan komputer atau televisi tidak hanya berdampak buruk pada tubuh, tapi juga pada otak. Kurangnya aktivitas fisik bisa mengurangi aliran darah dan oksigen ke otak, yang pada akhirnya mengganggu fungsi kognitif.
2. Sering Stres
Stres kronis meningkatkan kadar hormon kortisol yang tinggi dalam jangka panjang. Hal ini bisa merusak hippocampus, bagian otak yang berperan penting dalam memori dan kemampuan belajar.
3. Kurang Tidur
Tidur bukan sekadar istirahat, tetapi juga waktu bagi otak untuk ‘membersihkan diri’ dari racun yang berpotensi menyebabkan penyakit seperti Alzheimer dan Parkinson. Tidur 7-9 jam per malam sangat disarankan untuk menjaga kesehatan otak.
4. Terlalu Sering Menyendiri
Kesepian yang berkepanjangan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko Alzheimer. Interaksi sosial secara langsung sangat penting untuk menjaga ketajaman otak, terutama di usia lanjut.
5. Terlalu Sering Multitasking
Mengerjakan banyak hal sekaligus memang terdengar produktif, tapi sebenarnya membuat otak lebih cepat lelah. Perpindahan fokus secara terus-menerus menciptakan ‘residu perhatian’ yang menurunkan kemampuan konsentrasi dan berpikir jernih.
6. Mengonsumsi Makanan Olahan Secara Berlebihan
Makanan tinggi gula dan ultra-proses dapat menyebabkan peradangan di otak, yang berdampak negatif pada fungsi kognitif dan meningkatkan risiko stroke. Sebaiknya, perbanyak konsumsi makanan utuh seperti buah, sayur, ikan, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Menjaga kesehatan otak tak kalah penting dari menjaga tubuh secara fisik. Mulailah dari perubahan kecil dalam rutinitas sehari-hari untuk memastikan otak tetap tajam, bahkan seiring bertambahnya usia.
Leave a Reply