Pekanbaru Darurat Sampah, Saatnya Bertindak Nyata

Oleh: Ade Surya Dwi Putra,S.I.Kom, Pegiat Lingkungan

AKTAMEDIA.COM, Pekanbaru – Kota Pekanbaru sebagai ibu kota Provinsi Riau, terus tumbuh dan berkembang pesat. Namun, di balik deru pembangunan, kota ini menghadapi persoalan yang kian mengkhawatirkan: darurat sampah. Gunungan sampah yang mengotori drainase, sudut-sudut jalan, hingga pemukiman warga menjadi bukti nyata bahwa sistem pengelolaan limbah belum berjalan optimal.

Setiap harinya, Pekanbaru menghasilkan lebih dari 600 ton sampah. Ironisnya, sebagian besar masih didominasi oleh sampah organik dan plastik yang sejatinya bisa dikelola atau didaur ulang. Namun, kurangnya fasilitas pendukung, rendahnya kesadaran masyarakat, dan lemahnya penegakan aturan membuat persoalan ini terus berulang.

Saya telah beberapa kali turun ke lapangan, berdialog dengan warga dan komunitas lokal. Masalah klasik yang terus muncul adalah minimnya tempat pembuangan sampah sementara (TPS), keterlambatan pengangkutan oleh dinas kebersihan, serta kurangnya edukasi mengenai pemilahan sampah dari rumah tangga.

Solusinya bukan semata membangun TPA baru atau menambah armada truk sampah. Pemerintah kota harus berani melakukan reformasi menyeluruh dalam sistem pengelolaan sampah. Edukasi berbasis komunitas, insentif bagi rumah tangga yang memilah sampah, serta dukungan terhadap bank sampah harus diprioritaskan. Ini bukan sekadar tanggung jawab pemerintah, melainkan kolaborasi bersama antara warga, pelaku usaha, dan pemangku kebijakan.

Saat ini, kami bersama sejumlah komunitas lingkungan tengah mendorong gerakan #PekanbaruBersih2025, sebuah inisiatif yang mengajak warga untuk mulai memilah sampah, mengurangi plastik sekali pakai, serta memperkuat peran bank sampah berbasis RT/RW.

Jika kita tidak segera bertindak, maka bukan tidak mungkin Pekanbaru akan tenggelam dalam timbunan sampahnya sendiri. Tapi saya percaya, dengan kesadaran kolektif dan aksi nyata, kota ini bisa menjadi contoh sukses pengelolaan sampah di Indonesia.

Mari kita mulai dari hal kecil: pilah sampah dari rumah.