AKTAMEDIA.COM – Setiap tanggal 2 Mei, Indonesia memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), sebuah momentum penting untuk mengenang jasa Ki Hadjar Dewantara—pelopor pendidikan nasional—serta merefleksikan kembali arah dan tujuan pendidikan di negeri ini.
Ki Hadjar Dewantara, dengan semboyannya yang terkenal “Ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani,” telah menanamkan nilai-nilai luhur tentang pentingnya peran guru dan pendidikan dalam membentuk karakter bangsa. Pendidikan bukan hanya soal angka dan kurikulum, tetapi juga tentang membangun manusia seutuhnya—yang berpikir kritis, berakhlak mulia, dan mampu hidup berdampingan secara harmonis.
Namun, di tengah era digital dan globalisasi yang pesat, tantangan pendidikan semakin kompleks. Ketimpangan akses, kualitas pendidikan yang belum merata, serta tantangan adaptasi teknologi menjadi isu-isu yang mendesak untuk diatasi. Di sisi lain, peluang terbuka lebar dengan hadirnya platform pembelajaran daring, kecerdasan buatan, dan kurikulum merdeka yang mendorong kreativitas siswa.
Hardiknas seharusnya tidak hanya menjadi perayaan simbolik, melainkan juga momentum evaluasi dan pembenahan sistem pendidikan. Pemerintah, guru, orang tua, dan masyarakat luas harus berkolaborasi dalam menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, aman, dan bermakna bagi generasi penerus.
Mari kita rayakan Hari Pendidikan Nasional dengan semangat perubahan dan pembaruan. Karena sejatinya, pendidikan adalah investasi jangka panjang untuk masa depan bangsa.
Leave a Reply