AKTAMEDIA. JAKARTA, Sebuah poster tersebar dengan rapi dan percaya diri: potret Permadi Arya, yang lebih dikenal sebagai Abu Janda, terpajang mengenakan jas abu-abu, kemeja hijau, dan kacamata putih. Senyumnya terkunci dalam frame digital dengan pesan besar yang menyertainya:
Selamat & Sukses Sebagai Komisaris PT. JASAMARGA TOLL ROAD OPERATION. Di pojoknya, dua logo yang menandakan otoritas: BUMN dan Jasa Marga. Di bawahnya, sebuah tagar berbunyi:
#PermadiKomisarisBUMN.
Poster itu melesat cepat di ruang-ruang percakapan publik, terutama di media sosial. Banyak yang bertanya, sebagian berspekulasi, dan tak sedikit pula yang menganggapnya nyata.
Tapi apakah benar pria yang kerap mengundang kontroversi itu kini duduk di kursi komisaris perusahaan jalan tol? Ketika ditanya, Abu Janda tak membantah. Ia juga tidak membenarkan secara lugas. Ia hanya berkata pendek—dengan gaya khas tokoh yang sering bermain di wilayah abu-abu narasi publik: “Insyaallah, semoga amanah,” ujarnya saat dihubungi.
Akun resmi Instagram milik PT Jasamarga Toll Road Operation (JMTO) akhirnya bersuara. Lewat kolom komentar yang dilacak pada Minggu pagi , 7 April 2035, JMTO menjawab salah satu warganet: “Informasi tersebut tidak benar. Tidak ada pengangkatan Abu Janda sebagai komisaris.” Detik demi detik, sorotan publik yang semula penuh asumsi mulai mereda.
Upaya konfirmasi dari media kepada pihak BUMN dan Jasamarga belum juga dijawab secara resmi.
Namun penegasan dari kanal resmi JMTO memberi titik terang bahwa euforia poster itu hanya hiasan digital—tanpa dasar keputusan. Di tengah musim arus mudik yang riuh, dan dalam lanskap politik yang makin sering membingkai realitas seperti drama, poster Abu Janda ini mungkin bukan yang pertama, dan tampaknya tidak akan jadi yang terakhir. Tapi kali ini, kenyataannya masih berada di sisi sepi: Abu Janda belum jadi komisaris. Setidaknya untuk sekarang
Leave a Reply