AKTAMEDIA.COM, PEKANBARU — Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Provinsi Riau resmi melepas 13 dai dan da’iah alumni Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID) Muhammad Natsir Jakarta untuk bertugas di daerah pedalaman dan pinggiran Riau.
Rombongan dai tiba di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru dan disambut langsung oleh Direktur Akademi Dakwah Indonesia (ADI) Riau Dr. Amrul Muzan bersama jajaran pimpinan DDII Riau. Dari bandara, mereka dibawa ke Kantor Dewan Dakwah Riau di Jalan Melati Gang Surya 41 Sukajadi, untuk mengikuti acara penyambutan dan taaruf.
Acara tersebut dihadiri oleh Ketua Dewan Dakwah Riau Dr. Nurdin, Ketua Laznas Dewan Dakwah Riau Ammastafakide Zainal, Direktur ADI Riau Dr. Amrul Muzan, Musrif ADI Riau Ustadz Zulkifli, Ketua Biro Dakwah Ustadz Roni Candra, serta Dewan Pembina Dewan Dakwah Riau H. Elpe Ukasi. Suasana berlangsung hangat dan penuh kekeluargaan.
Ketua Dewan Dakwah Riau Dr. Nurdin dalam sambutannya menyampaikan pesan motivasi kepada para dai yang akan bertugas.
“Selamat datang di bumi lancang kuning. Semoga para dai semua meluruskan niat untuk berdakwah di daerah nanti, menjaga nama baik lembaga tempat kita bernaung. Medan dakwah di pedalaman tidaklah mudah, tapi Insya Allah dengan niat yang ikhlas, Allah akan memudahkan jalan kalian,” ujarnya.
Direktur ADI Riau Dr. Amrul Muzan mengingatkan agar para dai memahami dan menghargai budaya masyarakat setempat.
“Di daerah nanti harus banyak melihat kondisi sosial dan keumatan masyarakat. Pelajari adab kebiasaan, sopan santun, dan tatakrama yang berlaku. Pendekatan dakwah tidak hanya lewat kata-kata, tapi juga melalui teladan yang baik. Jadikan keberadaan kalian membawa kesejukan di tengah masyarakat,” pesannya.
Ketua Laznas Dewan Dakwah Riau Ammastafakide Zainal, yang akrab disapa Malin, memberikan penegasan penting terkait etika berdakwah di wilayah terpencil.
“Adik-adik sekalian, Insya Allah akan kami lepas dari Pekanbaru untuk melaksanakan tugas dan misi dakwah ke daerah-daerah pedalaman di Riau. Selamat berjuang di medan dakwah masing-masing. Mungkin saja di daerah nanti tidak ada listrik, tidak ada sinyal HP, bahkan banyak hal tabu di masyarakat yang akan kalian jumpai. Karena itu, jagalah etika dan kesantunan sosial di tengah masyarakat. Jangan sampai mencoreng nama STID maupun Dewan Dakwah,” tegasnya.
Tahun ini, STID Muhammad Natsir Jakarta melepas 250 dai untuk mengabdi di daerah marginal dan pedalaman di seluruh pelosok Nusantara. Sebanyak 13 di antaranya mendapat amanah berdakwah di Provinsi Riau, dengan latar belakang berasal dari berbagai provinsi di Indonesia.
Sebelum pelepasan, para tokoh DDII Riau memanjatkan doa bersama agar para dai diberi kekuatan, kesehatan, dan kemudahan dalam setiap langkah dakwah.
“Semoga Allah membimbing setiap langkah kalian, menjadikan tugas ini sebagai amal jariyah, dan menjaga kalian dari segala marabahaya. Berangkatlah dengan senyum dan semangat, pulanglah dengan membawa kabar gembira bagi umat,” tutup Dr. Nurdin yang diaminkan seluruh hadirin.
Leave a Reply