AKTAMEDIA.COM, PADANG – Titik Api Membara di Sumatera: Data NASA Ungkap Ratusan Hotspot Aktif per 19 Juli 2025
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali mengancam Pulau Sumatera. Berdasarkan pantauan satelit milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) melalui sistem FIRMS (Fire Information for Resource Management System), ratusan titik panas terdeteksi tersebar di berbagai provinsi di Sumatera pada Sabtu, 19 Juli 2025.
Situs resmi FIRMS (https://firms.modaps.eosdis.nasa.gov) menampilkan peta interaktif yang menunjukkan sebaran titik api (hotspots) berdasarkan citra satelit MODIS dan VIIRS yang diperbarui dalam hitungan jam. Dalam tampilan khusus yang berfokus pada koordinat Sumatera (101.4° BT, -0.7° LS), terlihat konsentrasi titik panas mendominasi wilayah tengah pulau, termasuk Riau, Jambi, dan Sumatera Barat.
Data yang ditampilkan memperlihatkan titik-titik berwarna merah dan oranye, yang menunjukkan tingkat kepercayaan tinggi dan sedang terhadap keberadaan api di permukaan bumi. Mayoritas titik api terlihat di kawasan hutan, lahan gambut, dan sempadan perkebunan.
Sementara itu, menurut data BMKG dan laporan media lokal:
Riau mencatat 259 titik panas, menjadikannya wilayah dengan tingkat kebakaran tertinggi hari ini.
Sumatera Utara dan Sumatera Barat menyusul dengan total gabungan lebih dari 290 titik panas lainnya.
NASA menggunakan sensor VIIRS (dengan resolusi 375 meter) dan MODIS (resolusi 1 km) untuk memantau peningkatan suhu permukaan akibat aktivitas kebakaran. Data ini kemudian diolah dan dipublikasikan ke publik dan lembaga penanggulangan bencana secara global.
🛑 Waspada Dampak Asap
Sejumlah wilayah permukiman dan kota seperti Pekanbaru, Dumai, dan Padang Panjang dilaporkan mulai terdampak kabut asap ringan. Pihak berwenang diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran karhutla di tengah musim kemarau yang kian ekstrem.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Manggala Agni telah mulai memobilisasi personel untuk patroli dan penyekatan api di lokasi-lokasi prioritas, terutama di Rokan Hulu, Rokan Hilir, dan Kampar.
Leave a Reply