Advertisement

Puasa Asyura dan Bubur Asyura

AKTAMEDIA.COM, PEKANBARU – Puasa Asyura dan Bubur Asyura merupakan dua hal yang memiliki keterkaitan, terutama dalam konteks budaya dan agama Islam di berbagai masyarakat, termasuk di Indonesia. Berikut penjelasan lengkapnya:

Puasa Asyura

Puasa Asyura adalah puasa sunah yang dilakukan pada tanggal 10 Muharram, bulan pertama dalam kalender Hijriah.

Latar Belakang dan Keutamaan:

Nabi Muhammad SAW menganjurkan umat Islam untuk berpuasa pada hari Asyura.

Dalam hadits sahih riwayat Muslim, Rasulullah bersabda bahwa puasa Asyura menghapus dosa-dosa setahun yang lalu.

Awalnya, puasa Asyura diwajibkan, namun setelah turunnya kewajiban puasa Ramadhan, ia menjadi puasa sunah yang sangat dianjurkan.

Waktu Pelaksanaan:

Utama: Tanggal 10 Muharram

Dianjurkan juga untuk menambah puasa pada:

Tanggal 9 Muharram (Tasu’a) sebagai pembeda dengan puasa Yahudi.

Atau tanggal 11 Muharram.

Bubur Asyura

Bubur Asyura adalah makanan tradisional khas Nusantara yang dibuat dan dibagikan pada tanggal 10 Muharram sebagai bentuk rasa syukur dan peringatan hari Asyura.

Tradisi bubur Asyura banyak ditemukan di berbagai daerah di Indonesia seperti Aceh, Minangkabau, Riau, Kalimantan, Sulawesi, dan lainnya.

Berisi berbagai bahan seperti kacang-kacangan, jagung, daging, sayur, dan rempah.

Melambangkan kebersamaan, keberagaman, dan tolong-menolong.

Asal-usul Tradisi:

Tidak berasal dari tuntunan ibadah syariat Islam, tapi merupakan tradisi budaya lokal yang tidak bertentangan dengan Islam.

Ada yang mengaitkan asal-usulnya dengan kisah Nabi Nuh, yang membuat bubur dari sisa-sisa bahan makanan setelah kapal berlabuh.

Kaitan antara Keduanya

Meskipun puasa Asyura adalah ibadah sunah dan bubur Asyura adalah tradisi budaya, keduanya sama-sama muncul dalam peringatan hari Asyura, yaitu tanggal 10 Muharram.

Puasa: Bentuk ibadah dan penghapusan dosa.

Bubur: Bentuk sosial dan budaya untuk mempererat kebersamaan umat.

Puasa Asyura sangat dianjurkan karena keutamaannya dalam Islam, sementara bubur Asyura menjadi sarana silaturahmi dan ekspresi rasa syukur di masyarakat. Keduanya saling melengkapi dalam memperingati hari Asyura secara spiritual dan sosial.

Steven
Author: Steven

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *