AKTAMEDIA.COM, PEKANBARU- 3 Juli 2025 Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru menargetkan pertumbuhan ekonomi daerah mencapai 9 hingga 10 persen pada tahun ini. Target tersebut dipatok sebagai bagian dari strategi pemulihan pascapandemi dan peningkatan daya saing kota, meskipun masih dihadapkan pada tantangan lemahnya daya beli masyarakat.
“Kita terus mendorong iklim investasi untuk memperkuat keuangan daerah dan mendukung pemulihan ekonomi. Akhirnya kami memastikan tidak ada pungutan liar atau gangguan – premanisme – yang dapat menghambat proses investasi. Pemerintah daerah saat ini mulai dari posisi defisit sekitar Rp 500 miliar dan beban utang BUMD yang mencapai lebih dari Rp 200 miliar. Namun, kami optimis bisa membalik kondisi ini dengan memaksimalkan APBD, APBD Provinsi, APBN, dan dukungan CSR dari pihak swasta,” jelas Agung Nugroho, Walikota Pekanbaru, saat menyorot tantangan fiskal dan strategi investasi pekan lalu
“Kita berharap investasi yang masuk, termasuk yang mencapai Rp1 triliun di sektor perdagangan dan properti, dapat mendongkrak roda perekonomian dan membuka banyak peluang kerja,” ujar Ayat dalam keterangannya seperti dikutip dari Bisnis Sumatra.
Inflasi Terkendali, Tapi Pasar Masih Sepi
Meskipun inflasi masih dalam batas wajar — tercatat sebesar 2,22 persen secara tahunan (year-on-year) pada April 2025 menurut BPS — beberapa pelaku usaha di pasar tradisional mengeluhkan penurunan daya beli.
“Pasar memang buka, tapi pembeli tidak seramai dulu. Kenaikan harga kebutuhan pokok membuat orang lebih hati-hati belanja,” ujar Rina, pedagang di Pasar Pagi Arengka, kepada Riausky.com.
Fokus ke Sektor Jasa dan Event MICE
Pemko Pekanbaru dan Kadin setempat kini juga menaruh harapan besar pada sektor jasa dan kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition). Ketua Kadin Pekanbaru, Rizky Bagus Oka, mengatakan bahwa sektor ini cukup tangguh dan cepat pulih usai pandemi. Hotel, restoran, jasa transportasi, serta UMKM ikut terdampak positif dari agenda-agenda skala nasional yang digelar di kota ini.
“Event berskala besar adalah penggerak ekonomi lokal. Kita mendorong agar lebih banyak event digelar di Pekanbaru,” katanya kepada Bertuhpos.
Infrastruktur dan Revitalisasi Pasar
Dalam waktu dekat, Pemko Pekanbaru juga akan menyelesaikan revitalisasi Pasar Bawah sebagai upaya memperkuat ekonomi kerakyatan. Selain itu, pembangunan infrastruktur strategis seperti Tol Pekanbaru–Padang dan Pekanbaru–Dumai diharapkan memperluas konektivitas dan menarik investor baru.
Menurut laporan Bank Indonesia dalam Laporan Perekonomian Provinsi Riau Mei 2025, pembangunan infrastruktur di Riau, termasuk Pekanbaru, berperan penting dalam mendukung iklim usaha yang sehat (BI.go.id).
Leave a Reply