Advertisement

Pangeran Cevi Yusuf Isnendar Al-Banjari sebagai Raja Kebudayaan Banjar

AKTAMEDIA.COM, JAKARTA – Tanggal 6 Mei 2025 merupakan hari bersejarah dimana Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, secara resmi menobatkan Pangeran Cevi Yusuf Isnendar Al-Banjari sebagai Raja Kebudayaan Banjar Kalimantan dalam sebuah upacara budaya yang digelar di Kraton Majapahit, Jakarta Timur.

Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional, termasuk Jenderal (Purn.) AM Hendropriyono, mantan Wakil Presiden Try Sutrisno, Mahfud MD, Pramono Anung, serta perwakilan dari berbagai kerajaan dan kesultanan Nusantara.

Sambutannya, Fadli Zon menyatakan bahwa penobatan ini bukan sekadar seremoni, melainkan langkah strategis dalam mendorong pemajuan kebudayaan, khususnya di Kalimantan. Ia berharap Sultan Cevi Yusuf dapat menjadi penggerak utama pelestarian budaya Banjar dan Kalimantan secara luas.

Tapi penobatan ini menuai kontroversi. Sebanyak 13 adipati dan pejabat Kesultanan Banjar Kalimantan Selatan menyatakan penolakan terhadap penobatan tersebut, dengan alasan bahwa prosesnya tidak melibatkan struktur adat resmi dan berpotensi menimbulkan konflik sosial.

Pangeran Cevi Yusuf Isnendar mengklaim sebagai keturunan keempat dari Sultan Hidayatullah melalui jalur ibu dan menyatakan memiliki keris serta surat wasiat sebagai bukti garis keturunannya. Namun, Kesultanan Banjar menganut sistem patrilineal, sehingga klaim tersebut dipertanyakan keabsahannya.

Penobatan ini juga mendapat perhatian dari Jenderal (Purn.) AM Hendropriyono, yang menyatakan keinginannya untuk meluruskan keturunan raja-raja di Nusantara agar tidak ada lagi klaim keturunan yang tidak berdasar.

Penobatan ini, diharapkan dapat mendorong pelestarian dan kemajuan budaya Banjar serta Kalimantan secara luas. Namun, penting untuk memastikan bahwa proses penobatan tersebut sesuai dengan adat dan tradisi yang berlaku agar tidak menimbulkan konflik di kemudian hari.

Steven
Author: Steven

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *