Monic Driver Wanita Pertama Bus Al Hijrah

AKTAMEDIA.COM, PADANG – Dalam dunia transportasi darat, khususnya layanan bus antarkota antarprovinsi (AKAP), dominasi sopir laki-laki sudah menjadi hal lazim. Namun, kehadiran seorang perempuan di balik kemudi bus besar lintas pulau tentu menarik perhatian. Sosok itu adalah Mbak Monic, wanita tangguh yang resmi menjadi sopir perempuan pertama di Perusahaan Otobus (PO) Al Hijrah pada Mei 2025.

Dari Agramas ke Al Hijrah

Sebelum bergabung dengan PO Al Hijrah, Mbak Monic telah lebih dahulu dikenal di kalangan pecinta bus sebagai pengemudi wanita di PO Agramas. Di perusahaan tersebut, ia melayani rute Trans Jawa, mengemudikan bus dari Jabodetabek hingga ke berbagai daerah di Jawa Tengah dan Timur. Pengalaman panjang dan keterampilannya yang mumpuni menjadikannya salah satu pengemudi wanita yang paling disegani di jalur itu.

Namun, tantangan baru menantinya ketika memutuskan bergabung dengan PO Al Hijrah. Perusahaan ini dikenal melayani rute panjang dan berat, terutama lintas Sumatera, seperti Jakarta menuju berbagai kota di Sumatera Barat. Jalanan yang berliku, menanjak, dan menantang di Pulau Sumatera menjadi medan baru bagi Mbak Monic—dan ia menerimanya dengan penuh keyakinan.

Debut di Jalan Panjang Sumatera

Perjalanan debut Mbak Monic bersama PO Al Hijrah dilakukan dengan unit Volvo B11R berjulukan “Chapunk Reborn”, salah satu armada premium PO tersebut. Dalam tugas perdananya, ia dipercaya mengemudikan bus dari Jakarta menuju Padang, menempuh ratusan kilometer jalan lintas yang terkenal berat.

Tidak hanya soal teknik mengemudi, perjalanan lintas Sumatera menuntut stamina prima, konsentrasi tinggi, dan kemampuan membaca situasi jalan dengan cepat. Namun, dengan jam terbang tinggi dan dedikasi besar, Mbak Monic membuktikan bahwa perempuan juga mampu menaklukkan tantangan besar dalam dunia transportasi AKAP.

Simbol Perubahan di Dunia Transportasi

Kehadiran Mbak Monic bukan sekadar catatan kecil dalam sejarah perusahaan, tapi juga menjadi simbol perubahan besar dalam industri transportasi darat Indonesia. Ia mematahkan stereotip bahwa profesi sopir bus hanya cocok untuk laki-laki. Lebih dari itu, ia membuka jalan bagi perempuan lain yang mungkin memiliki impian serupa—menjadi bagian dari roda pergerakan nusantara melalui transportasi darat.

Media sosial dan komunitas pecinta bus ramai menyambut kehadirannya. Banyak netizen yang mengapresiasi keberaniannya dan menganggapnya sebagai inspirasi. Bahkan, beberapa penumpang secara khusus memilih rute yang dikemudikan olehnya karena ingin merasakan langsung perjalanan bersama sosok sopir perempuan yang kini menjadi ikon baru di jalur Jakarta–Sumbar.

Dukungan dan Harapan

PO Al Hijrah pun menunjukkan dukungan penuh terhadap Mbak Monic. Mereka menyediakan lingkungan kerja yang aman dan profesional bagi semua pengemudi tanpa memandang gender. Dalam beberapa pernyataan, manajemen PO Al Hijrah berharap kehadiran Mbak Monic dapat mendorong lebih banyak perempuan untuk berani masuk ke dunia transportasi.

Harapan yang sama juga disuarakan oleh komunitas pengemudi dan pemerhati transportasi. Keberadaan perempuan dalam sektor ini bukan hanya memperkaya dinamika profesi, tetapi juga mendorong kesetaraan gender di sektor kerja yang selama ini cenderung maskulin.

Penutup

Mbak Monic telah menorehkan sejarah baru di dunia transportasi Indonesia. Dari balik kemudi bus raksasa, ia menunjukkan bahwa keberanian, kemampuan, dan ketekunan tidak mengenal batasan gender. Jejaknya di aspal jalan Sumatera bukan hanya sekadar perjalanan dari satu kota ke kota lain—tetapi juga sebuah langkah maju menuju masa depan yang lebih inklusif dalam dunia kerja.

Steven
Author: Steven

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *