AKTAMEDIA.COM-Pendidikan adalah penerang jalan kehidupan. Begitu pentingnya peran ilmu pengetahuan, sehingga Ki Hadjar Dewantara, Bapak Pendidikan Nasional, memperjuangkannya jauh sebelum Indonesia merdeka. Melalui pendirian Taman Siswa pada 3 Juli 1922, beliau menegaskan bahwa pendidikan bukan hanya hak elite, tapi hak seluruh anak bangsa.
Ki Hadjar Dewantara percaya bahwa pendidikan harus “menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak” agar mereka tumbuh menjadi manusia yang utuh dan bermanfaat bagi masyarakat. Cita-cita luhur ini masih relevan hingga kini, bahkan semakin mendesak untuk diwujudkan di tengah tantangan zaman modern.
Di era globalisasi dan revolusi digital, satuan pendidikan formal mulai dari TK hingga perguruan tinggi menjadi wadah utama dalam meneruskan semangat Dewantara. Namun, tantangan kita hari ini tak lagi soal akses, melainkan relevansi. Kurikulum, metode pembelajaran, dan orientasi belajar harus mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan abad ke-21.
Sebagai siswa masa kini, kami hidup di tengah gempuran informasi dan distraksi digital. Namun, di balik itu, teknologi justru menyimpan potensi besar untuk memperkuat semangat belajar. Inilah esensi dari Merdeka Belajar: memberikan ruang bagi siswa untuk belajar sesuai minat dan potensi, serta memanfaatkan teknologi sebagai alat untuk tumbuh secara mandiri.
Contohnya, sekelompok siswa SMA berhasil mengembangkan website interaktif tentang suku-suku di Indonesia. Mereka menyajikan konten edukatif dalam bentuk artikel, video, dan foto yang menarik. Hasilnya? Website itu meraih penghargaan tingkat nasional dan menjadi rujukan belajar siswa di berbagai daerah. Ini bukti bahwa teknologi, jika dimanfaatkan dengan bijak, mampu menghidupkan kembali semangat belajar dan cinta tanah air.
Maka dari itu, mari kita wujudkan cita-cita Ki Hadjar Dewantara bukan hanya dengan hadir di bangku sekolah, tapi juga dengan kreatif, adaptif, dan aktif menggunakan teknologi. Karena pendidikan yang sejati bukan hanya soal menerima ilmu, tapi tentang menebarkannya kembali untuk kemajuan bangsa.
Mari manfaatkan teknologi, bukan sekadar untuk hiburan, tetapi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Karena di tangan kitalah, para siswa Indonesia, masa depan cita Dewantara itu bertumbuh.
Oleh : Venindya dewita putri
Editor : Yulia Darmayanti
Artikel ini adalah pemenang peringkat ke II Kategori Pelajar pada lomba artikel yang diadakan oleh Pengurus Wilayah Pelajar Islam Indonesia (PII) Riau bekerja sama dengan Laznas Dewan Dakwah Perwakilan Riau
Leave a Reply